A. Definisi Sistem Informasi Manajemen
Menurut saya, Sistem adalah unsur – unsur yang saling berkaitan antara
satu dengan yang lainnya untuk memudahkan dalam mencapai tujuan. Sedangkan
Informasi adalah suatu data atau sekumpulan data yang dapat di terdiri dari
berbagai karakter atau symbol yg dapat ditransmisikan sehingga dapat diketahui
oleh orang lain. Dan Manajemen adalah proses yg di rencanakan untuk mengatur
atau mengontrol sumber daya dengan efektif dan efisien sehingga mencapai suatu
tujuan.
Jadi menurut saya, Sistem Informasi Manajemen (SIM) adaah unsur – unsur
yang berkaitan dan dapat diartikan sehinggan diketahui orang lain agar bisa
mengontrol sesuatu dengan efektif dan efisien agar mencapai suatu tujuan.
Ada beberapa
pengertian dari menurut para ahli tentang Sistem, Informasi, Manajemen,
dan SIM (Sistem Informasi Manajemen).
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.(Jogiyanto,2005,1).
“Sistem
adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu”.(Jogiyanto,2005,2).
“Informasi
diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya” . (Jogiyanto,2005; 8).
‘Sistem
informasi adalah sistem yang diciptakan oleh para analisis dan manajer guna
melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya
organisasi’. (George M.Scott,2001;4)
sistem
informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam
suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian’. (Jogiyanto,2005,14).
‘Sistem
Informasi Manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang
menyediakan informasi untuk mendukung manajemen’(Frederick H.Wu).
Menurut Gordon
B.Davis dalam buku ‘Kerangka dasar SIM’, SIM adalah :
‘Sistem Informasi Manajemen adalah Suatu serapan teknologi baru kepada
persoalan keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian informasi
bagi kepentingan keorganisasian’. (Gordon B.Davis,1985;23).
Masih menurut
Gordon.B Davis, dalam buku ‘Analisis dan Desain informasi’ SIM’, adalah :
‘Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan
fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi
organisas’i.Jjogiyanto,2005,15).
Menurut George
M.Scott, dalam buku ‘Prinsip-prinsip SIM’ adalah :
‘Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian Sub-sistem informasi
yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu yang
mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara
guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas
dasar criteria mutu yang telah ditetapkan’.
Sistem informasi manajemen (manajement
information system atau sering dikenal dengan singkatannya MIS)
merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (sistem
informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi
sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data
untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di
dalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi
kenyataannya
tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa
melibatkan elemen komputer. Lebih lanjut,
bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based
information processing). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari
besar
kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem
informasi sebagai berikut :
1. Sistem informasi akuntansi (accounting
information system),menyediakan informasi dari
2. transaksi keuangan.
3. Sistem informasi pemasaran (marketing
information system), menyediakan informasi
4. untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan
5. penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
6. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system).
7. Sistem informasi personalia (personnel
information systems)
8. Sistem informasi distribusi (distribution
information systems)
9. Sistem informasi pembelian (purchasing
information systems)
10. Sistem informasi
kekayaan (treasury information
systems)
11. Sistem informasi
analisis kredit (credit analiysis
information systems)
12. Sistem informasi
penelitian dan pengembangan (research
and development information systems)
13. Sistem informasi
teknik (engineering information
systems)
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan
informasi
kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat
bawah (lower level management), managemen tingkat menengah (middle
level management) dan manajemen tingkat atas (top level management).
Top level management dengan executive management dapat terdiri
dari direktur utama (president), direktur (vise-president) dan
eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran,
pembelian, teknik,
produksi, keuangan dan akuntansi.
Sedangkan middle level management, dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan
manajer-manajer cabang.
Lower level management disebut degan operating management
dapat meliputi mandor dan pengawas. Top level management disebut juga dengan strategic
level, middle level management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level.
Konsep Dasar
Informasi
Terdapat beberapa
definisi, antara lain :
1)
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya.
2) Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh,
informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi
ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3) Data organized to help choose some current or future action or
nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision
making).
B. Evolusi/Perkembangan Konsep SIM
Gagasan sebuah sistem informasi untuk mendukung manajemen dan pengambilan keputusan telah ada sebelum dipakainya komputer, yang memperluas kemampuan keorganisasian untukmenerapkan sistem semacam itu. Perluasan kemampuan
tersebut
sedemikian menyolok sehingga SIM dianggap sesuatu yang
baru karena baru kini dapat dipakai. Banyak
dari gagasan yang merupakan bagian SIM berkembang/ berevolusi dari bagian ilmu pengetahuan lain. Ada empat bidang pokok konsep dan
pengembangan sistem yang sangat penting dalam melacak asal mula konsep SIM: perakunan manajerial, ilmu pengetahuan manajemen, teori manajemen, dan pengolahan komputer.
1. Perakunan Manajerial
Disini perlu dianggap bahwa bidang perakunan dibagi atas dua bidang pokok,
yaitu
perakunan keuangan dan perakunan manajerial. Perakunan
keuangan (financial accounting) berhubungan dengan pengukuran pendapatan dalam suatu periode tertentu,
misal dalam satu
bulan atau satu tahun (laporan rugi-laba/income statement) dan melaporkan
status keuangan
pada akhir periode (neraca). Karena sebuah oraganisasi
beroperasi secara terus menerus sepanjang waktu,
pengukuran pendapatan untuk suatu jangka waktu tertentu meliputi pertanyaan-pertanyaan pengukuran penerimaan dalam suatu periode dan
mengenali serta
membandingkan biaya yang timbul untuk menghitung laba.
Sistem pelaporan untuk organisasi yang dikembangkan oleh perakunan
manajerial pada
umumnya mencerminkan gagasan perakunan tanggungjawab (responsibility accounting) dan perakunan mampulaba (profitability
accounting). Laporan tersebut disusun untuk menunjukkan adanya penyimpangan dari rencana prestasi dan sebab-sebab
penyimpangan
tersebut. Analisis biaya
dipakai dalam perakunan manajerial untuk menentukan biaya yang paling relevan dalam pengambilan keputusan. Biaya yang relevan ini dapat
berupa biaya
penuh (full cost),
biaya langsung (direct cost), biaya
marjinal (marginal cost), biaya penggantian (replacement cost),
biaya keluangan (opportunity cost)
atau lain-lainnya.
Perakunan manajerial juga menggunakan teknik keputusan yang berorientasi
pada biaya
seperti penganggaran modal, analisis impas dan penetapan
harga transfer.
Singkatnya, perakunan keuangan adalah sebuah sistem
informasi dengan aturan dan pengolahan ke arah
menyuguhkan informasi yang tepat bagi penanam modal dan pemberikredit. Perakunan manajerial adalah sebuah sistem informasi yang
berorientasi pada
manajemen intern serta pengendalian dan karenanya
berhubungan erat dengan SIM.
2. Ilmu Pengetahuan Manajemen
Ilmu manajemen
atau penelitian operasional adalah penerapan metode ilmiah dan teknik-teknik analisis kuantitatif terhadap masalah manajemen. Beberapa di
antara
konsep-konsep pokoknya adalah:
a. Penekanan ancangan sistematis dalam pemecahan persoalan dan penerapan
metode
ilmiah pada penelitian.
b. Memakai model matematis dan prosedur matematis serta statistis dalam
analisis.
c.
Bertujuan mencari keputusan optimal atau kebijakan
optimal.
Ilmu pengetahuan manajemen dalam penyelesaiannya cenderung memakai kriteria ekonomis atau teknik daripada kriteria perilaku, dengan penekanan metode
teknis dalam
memecahkan persoalan. Keberhasilan ilmu pengetahuan
manajemen di dalam organisasi yang paling
menyolok adalahpada persoalan operasional dan keputusan taktis. Misalnya manajemen sediaan barang (inventory
management) telah mendapat perhatian besar, demikian pula penjadualan produksi, penentuan letak pabrik, penjaluran
angkutan
(transportation
routing), dan analisis penanaman modal.
a. Beberapa teknik umum sehubungan dengan ilmu pengetahuan manajemen adalah:
b. Pemrograman linier (linear
programming)
c. Pemrograman integer (integer
programming)
d. Pemrograman dinamis (dynamic
programming)
e. Teori pengantrian (queueing theory)
f. Teori permainan (game theory)
g. Teori keputusan (decision theory)
h. Simulasi (simulation)
Ilmu pengetahuan manajemen adalah sebuah perkembangan penting dalam sistem informasi manajemen berdasarkan komputer, karena ilmu pengetahuan manajemen
telah
mengembangkan prosedur-prosedur untuk analisis dan
pemecahan berdasarkan komputer dalam banyak jenis
persoalan keputusan. Ancangan sistematis dalam pemecahan persoalan, pemakaian model, teknik-teknik ilmu pengetahuan manajemen, dan algoritma
pemecahan
berdasarkan komputer umumnya digabungkan dalam rancangan
SIM.
3. Teori Manajemen
Dalam memahami evolusi konsep SIM, perkembangan terakhir dalam teori
manajemen
cukup pesat. Bila
dalam ilmu pengetahuan manajemen perkembangannya menekankan optimisasi sebagai tujuan, maka teori manajemen sekarang menekankan
pemuasan dan
mempertimbangkan keterbatasan manusia dalam mencari
pemecahan. Sejumlah periset manajemen telah
memusatkan perhatian pada segi-segi keperilakuan dan motivasi pada struktur keorganisasian serta sistem dalam organisasi. Perkembangan dalam
teori manajemen
ini penting untuk
merancang SIM, karena membantu dalam memahami peranan sistem manusia/mesin serta bermanfaat untuk mengembangkan model-model keputusan.
4. Pengolahan Komputer
Semula komputer tidak direncanakan untuk pengolahan informasi, tetapi kini
terutama
justru diterapkan dalam bidang ini. Persyaratan teknis sebuah sistem
informasi manajemen berdasarkan komputer secara singkat, adalah:
C. SIM di Mata Pemakai
Kebanyakan pemakai sistem informasi manajemen berdasarkan komputer adalah sebagai berikut:
Petugas administrasi dapat merasakan bertambahnya kebutuhan akan masukan
(input) pada
saat upaya SIM dimulai dan sebuah data base sedang
disusun. Prosedur baru untuk mengendalikan data
akan ditetapkan. Proses administrasi akan berubah dengan memakai alat-alat online seperti unit peraga, alat pencetak, dan alat untuk
memasukkan data. Para petugas di seluruh bagian organisasi
akan diminta melaporkan informasi yang sebelumnya mereka simpan dalam arsip atau “catatan rahasia” mereka sendiri.
Para penyelia tingkat pertama akan membutuhkan lebih banyak masukan data
tetapi
akan merasakan peningkatan besar dalam pemerolehan
informasi. Informasi keadaan juga akan dicapai
secara jauh lebih mudah. Model-model keputusan dapat membantu perkiraan pertama dalam pemecahan persoalan misalnya penjadualan. Laporan cenderung
menjadi
lebih informatif dan cepat. Analisis dan laporan khusus
lebih mudah diperoleh. Umpan balik berbagai prestasi
menjadi lebih besar frekuensinya.
Staf ahli yang membantu manajemen tingkat lebih tinggi mendapat manfaat
besar dari
kemampuan SIM. Database diselidiki untuk kemungkinan
sesuatu persoalan. Datanya dianalisis guna
menemukan pemecahan yang mungkin. Model perencanaan dipakai untuk menghasilkan pendekatan pertama rencana yang akan diperiksa manajer. Model
dasar
tersebut memberikan cara-cara penelitian dan rancangan,
sementara para staf ahli merumuskan data
untuk kebutuhan manajerial.
Manajer pada semua
tingkat mempunyai kemampuan baru untuk memperoleh informasi yang relevan dengan fungsi mereka. Untuk pengambilan keputusan,
sistem
tersebut dapat memberikan saran pemecahan yang optimal
secara langsung atau dapat memberikan
analisis manusia/mesin dan prosedur keputusan untuk membantu dalam mencapai sebuah keputusan yang baik. Sebagai contoh, seorang manajer untuk
suatu sediaan
barang akan memprogram pengambilan keputusan dalam banyak
kasus, misalnya perihal jumlah pesanan. Dalam situasi rumit
seperti pesanan sebuah tempat muatan kendaraan untuk mencapai pembelian yang ekonomis, mungkin algoritma optimisasi tidak
dipakai, tetapi
sebuah prosedur keputusan diadakan untuk membantu manajer
dalam mencapai sebuah pemecahan yang memuaskan. Perencanaan
dibantu oleh model perencanaan disertai sebuah dialog manusia/mesin untuk mengadakan percobaan pemecahan.
Secara ringkas, pengolahan rutin paling sedikit terpengaruh oleh penerapan
ancangan
SIM. Petugas administrasi akan menyiapkan data yang
kurang lebih sama, tetapi akan terdapat persyaratan
data tambahan, dan semakin banyak alat onlie dipakai. Persyaratan data pada semua tingkat personalia akan berkembang, tetapi akan terjadi
peningkatan tersedianya informasi terbaru yang akurat. Laporan,
jawaban atas permintaan informasi, analisis, perencanaan dan pengambilan keputusan akan mendapat pengolahan dan dukungan informasi lebih baik.
D. Konsep Pokok
Sebuah sistem
informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis.
SIM berhubungan
dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh sebab itu
pemahaman utuh
terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga
termasuk memahami
konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian
informasi, dan
nilai informasi. Tanggapan berikut ini memperkenalkan konsep-konsep utama
secara singkat.
E. Pokok-pokok SIM
Sebuah sistem
informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai berikut:
1. Perangkat keras
komputer
2. Perangkat lunak
a. Perangkat lunak
sistem umum
b. Perangkat lunak terapan umum
c. Program
aplikasi
3. Database (data
yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5. Petugas Pengoperasian
Dalam hal
penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari:
Program untuk
melaksanakan pengolahan computer Prosedur untuk
membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk
operator, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya). Subsistem terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang mendukung (pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis
kegiatan yang
tengah dilaksanakan.
1) Subsistem fungsi keorganisasian
Fungsi-fungsi keorganisasian agak terpisah dalam hal kegiatan dan
ditentukan secara
manajerial sebagai tanggung jawab sendiri-sendiri. Karena
itu sebuah SIM dapat dipandang sebagai sebuah
gabungan sistem-sistem informasi, sebuah sistem untuk setiap fungsi utama keorganisasian. Subsistem-subsistem akan berbeda pada organisasi satu
dengan lainnya.
Tetapi gagasan dasarnya tetap sama untuk mengenali
fungsi-fungsi pokok atas mana subsistem dapat
dirancang. Subsistem ini dapat pula dibagi menjadi beberapa subsistem yang lebih kecil.
2) Subsistem Kegiatan
Satu ancangan lain
untuk memahami struktur sebuah sistem informasi adalah dalam bentuk subsistem yang melaksanakan berbagai kegiatan. Beberapa subsistem
kegiatan akan
bermanfaat bagi lebih dari satu subsistem fungsi
keorganisasian; sedangkan lainnya mungkin akan berguna untuk hanya satu fungsi. Contohsubsistem kegiatan pokok
adalah:
F. Kegunaan
/ Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis
sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu
dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada
pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga
SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data
maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa
kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2.
Menjamin tersedianya
kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3.
Mengembangkan proses
perencanaan yang efektif.
4.
Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5.
Menetapkan investasi
yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6.
Mengantisipasi dan
memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi
baru.
7.
Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8.
Organisasi
menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya
dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9.
Bank menggunakan
sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan
rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan
sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah
agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung
Pengambilan Keputusan, model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat
tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam
sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a.
Mengetahui semua
perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing
b.
Memiliki metode
(aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternatif.
c.
Memilih alternatif
yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan
dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Contohnya
pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang
tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan
keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung
pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi,
hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada
tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai
strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri
informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya. Tabel
6 menunjukkan perbedaan tujuh macam ciri. Dengan melihat perbedaan ini, sistem
informasi untuk perencanaan strategik tidaklah identik dengan sistem informasi
untuk pengendalian operasional.
13.
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional
Pengendalian
operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan
aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan
bisa diprogramkan.
Pendukung pemrosesan
untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a.
Proses transaksi
b.
Proses laporan
b.
Proses pemeriksaan
14.
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen
Informasi
pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur
pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru
untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya. Proses
pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
1)
Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll)
2)
Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan
3)
Sebab penyimpangan
4)
Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin
Database untuk
pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama : (1) database dari
operasional, dan (2) rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan
perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal seperti
perbandingan industri dan indeks biaya. Proses untuk mendukung keputusan
kegiatan pengendalian manajemen adalah sebagai Berikut :
1)
Model perencanaan dan anggaran
2)
Program-program laporan penyimpangan
3)
Model-model analisis masalah
4)
Model-model keputusan
5)
Model-model pemeriksaan/pertanyaan
15.
Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis
Tujuan
perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu
organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan
strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa
diadakan,
Aktifitas
perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti
kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur,
meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan
tahunan dan siklus penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna dalam
perencanaan strategis menunjukkan ciri data :
a.
Prospek ekonomi bagi
bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
b.
Lingkungan politik
dewasa ini dan perkiraan masa mendatang
c.
Kemampuan dan
prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan
kebijakan dewasa ini).
d.
d.Proyeksi kemampuan
dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan sebagainya
(berdasarkan kebijakan dewasa ini).
e.
Prospek bagi industri
di daerah lain.
f.
Kemampuan saingan dan
saham pasar mereka.
g.
Peluang bagi karya
usaha baru.
h.
Alternatif strategi
i.
Proyeksi kebutuhan
sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.
j.
operasional. Namun
demikian sistem informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada
proses perencanaan strategis
16.
SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi
Sistem
informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing
subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi
yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model
base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional.
Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses
transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan
strategis.
SUMBER :
http://www.unej.ac.id/files/pdf2/sim.pdf
http://fizzulhaq.blogspot.com/2009/11/pengertian-sistem-informasi-manajemen.html
2 komentar:
ingin mendapatkan uang sambil menyalurkan hoby blogging klik disini
ID
Bagus sekali artikelnya dilengkapi dengan referensi juga.
seperti yang disampaikan pada point 2.1.2 sistem sangat diperlukan dalam suatu perusahaan jika ingin menerapkan sistem silahkan kunjungi link kami
Lembaga Sertifikasi ISO
Posting Komentar